PROFIL RASDIPA 104,9 FM: Nama Badan Hukum: PT. RADIO SUWARA DWIPA; Nama Stasiun Radio : Radio Suwara Dwipa (Rasdipa); Frekwensi: 104,9 FM; Rasdipa FM merupakan Sebuah radio swasta di kota Malang Jawa Timur yang didirikan sejak 21 Februari 2007, Izin Stasiun Radio: 530.08/1119/35.73.407/2010; dengan IPP yang dikeluarkan oleh MENKOMINFO Nomor : 1358 TAHUN 2013 Tertanggal 23 Desember 2013.

Mengapa Beriklan di Rasdipa FM


Rasdipa FM, Dinamika Gaya Malang Raya,

     Andika muda dan yang berjiwa muda, sahabat Rasdipa di seputaran bola dunia yang budiman.  
     Dalam berbisnis, salah satu upaya kita untuk menarik calon pelanggan potensial dari berbagai kantong pasar sesuai dengan target market dari produk yang kita miliki, adalah mencoba menginformasikan keberadaan produk kita dan manfaatnya dalam memenuhi kebutuhan dari target market / masyarakat melalui berbagai saluran pasar yang tersedia di sekitar kita.

 
     Radio, seperti yang kami persembahan melalui kanal 105,7 Rasdipa FM di kota Malang ini, adalah media yang bisa menjadi alternative bagi terlaksananya rencana marketing bisnis sahabat Rasdipa sekalian.
     Selain itu, Rasdipa FM, melengkapi tools untuk mendukung dan memaksimalkan ROI atas belanja iklan perusahaan client kami di Rasdipa FM, dengan internet streaming radio berbasis web dan multi mobile devices user friendly.      
  Kami percaya bahwa, media mixed yang kami lakukan di Rasdipa FM akan sangat menguntungkan client kami, seperti yang telah di tertuang dan diilustrasikan dalam artikel berikut ini:  

     Sejumlah studi baru pada belanja Iklan online yang dilakukan di seluruh dunia telah univokal menekankan bahwa media tidak hanya memiliki ruang yang luas bagi pemasar, tetapi juga memiliki potensi pertumbuhan luar biasa dalam tahun-tahun mendatang. Menurut perusahaan riset internasional IDC Model s Marketplace digital tentang prakiraan, Pengeluaran global pada iklan online diharapkan menjadi sekitar $ 65.200.000.000 pada tahun 2008. Selain itu, perusahaan juga memperkirakankan sekitar 15 sampai 20 persen meningkatnya belanja iklan online setiap tahun hingga 2011 (dan ini sudah terjadi), walau angka probabilitanya berkisar pada$ 106.600.000.000. Menawarkan rincian temuan penelitian, IDC meramalkan bahwa dari semua iklan di semua jenis media, iklan berbagi belanja online akan menjadi sekitar 10 persen selama tahun 2008 dan akan mencapai sebanyak 13,6 persen dalam tiga tahun ke depan. Perusahaan lebih lanjut mengatakan bahwa di Eropa Barat akan muncul perusahaan pemboros terbesar di iklan online karena hampir 20 persen dari mereka akan memilih mode promosi ini pada tahun 2011 dan setelahnya. mengarisbawahi temuan penelitian, kepala kantor penelitian IDC John Gantz mengatakan dalam sebuah laporan terbaru bahwa ketidaksetaraan di antara pengeluaran per kapita cukup menjadi bukti akan adanya prospek abadi untuk iklan online. Menurut Gantz, Pendapatan iklan total tersebut dengan lebih dari $ 105 per penduduk planet bumi, sementara Internet memiliki pendapatan iklan kurang dari $ 50 per pengguna Internet aktif." bulan lalu, bank investasi Credit Suisse telah merubah penilaian mereka pada iklan online global, yang mana sebelumnya mereka berpendapat bahwa pengeluaran tersebut tinggi tidak sebanding dengan tingkat pertumbuhan yang rendah, dalam biaya iklan total untuk dua tahun ke depan. Menurut mereka, AS serta negara-negara berkembang lainnya akan cenderung untuk menurunkan tingkat pertumbuhan, sedangkan negara berkembang akan menyaksikan eskalasi yang luar biasa dalam pengeluaran iklan online. Cukup signifikan, proyeksi oleh IDC serta Credit Suisse dari belanja iklan di Internet terhadap total belanja iklan cukup identik dengan 10 persen selama tahun 2007 dan 12 persen pada 2008. Di sisi lain, laporan yang dikeluarkan oleh Bernstein Research, Mei memperkirakan bahwa belanja iklan online akan 9,4 persen dari pengeluaran total selama 2.008 iklan dan akan naik menjadi 13,1 persen pada tahun 2012. Dari fakta di atas, cukup jelas bahwa meningkatnya rasio pengeluaran untuk iklan online terhadap total pengeluaran iklan pasti akan memfasilitasi dolar untuk dihabiskan oleh pemilik website dan pemasar pada promosi di Internet untuk naik. Sementara itu, David Hallerman, analis senior dari eMarketer, menggarisbawahi alasan-alasan tertentu yang akan membantu eskalasi terganggu dalam belanja iklan online di AS serta di tempat lain. Catatan-Nya meliputi: Iklan online menjadi lebih memikat bagi pemasar sebagai mereka menemukan mereka lebih dihitung bila dibandingkan dengan media lain.Pengeluaran iklan online akan meningkat dibandingkan dengan media lain, khalayak Internet sangat luas. Harga iklan Internet di sesuaikan karena munculnya teknik-teknik baru seperti penargetan dan lain-lain dan ini terikat untuk kenaikan belanja iklan online. Hallerman mengamati bahwa belanja iklan meskipun online di AS adalah tidak tahan terhadap perlambatan ekonomi saat ini, mempengaruhi regresi ini lebih cenderung memukul tampilan iklan dari iklan pencarian berbayar. Dia lebih jauh mengatakan bahwa meskipun merek pemasar dibayangi oleh perlambatan ekonomi, tapi mereka masih tertarik untuk menampilkan iklan seperti video dan ini adalah tanda pasti dari belanja iklan bergeser dari saluran konvensional ke Internet.
 
     Demikian info ini kami sampaikan, semoga bermanfaat dan memberikan informasi tambahan dan menjadi referensi bagi sahabat Rasdipa sekalian, dalam memutuskan pemilihan media promosi dari bisnis / usaha sahabat sekalian.
104,9 Rasdipa FM, Dinamika Gaya Malang Raya, More Than Just A Radio.